- Pernakah kita menginstall sebuah program atau aplikasi di Linux tapi setelah dijalankan tidak keluar sama sekali.? Bila dijalankan lewat command prompt akan menampilkan pesan berikut :

“Error while loading shared libraries: namalibrary.so.X: cannot open shared object file: No such file or directory”

Itu adalah sebuah pesan yang menunjukkan bahwa program yang telah kita instal membutuhkan dependencise atau ketergantungan dengan program ataupun komponen lainnya. Untuk itu setiap distro menambahkan banyak option dalam perintah instalasi agar pengguna tanpa direpotkan dengan pesan eror tersebut. Jika sebuah program diintsal sedangkan belum tersedia dependencise dalam Linux maka otomatis akan menampilkan pesan instalasi tidak dapat dilakukan.

Distro basis Redhat dan Debian telah mengantisipasi dengan memberikan metode instalasi secara online dengan perintah “# apt-get install nama-program” dalam peritah tersebut system linux akan otomatis mendeteksi dependencise apa saja yang diperlukan untuk menginstall program, lalu Linux akan men-download dependencise secara online (lewat internet) pada situs repository. Setelah dependencise terdownload komplit, lalu mennginstalnya beserta program yang akan di install tadi.

Tahukah apa saja sebenarnya isi dari paket dependencise atau library tersebut? Library yang diunduh berupa file terkompres dengan extensi .rpm atau .deb yang isi nya terdapat beberapa directory dan banyak file.

Saat library di instal akan mengextract file ke /usr/lib dan beberapa file lainnya diextract ke directory lain seperti /var /usr/bin.

file yang ada di dalam /usr/lib ada 3 jenis yaitu
.la adalah tanda dimana library asli / master dalam keadaan eksis (tersedia)
.so.X adalah library master, tanda X menandakan versi library tersebut
link adalah sebuah shortcut yang menuju destination library master.

Jadi inti dari berjalan atau tidaknya sebuah program yang diinstal adalah tersedianya ketiga jenis file diatas yang berada di directory /usr/lib. Maka kita sudah mendapat sebuah konsep cara management library agar menghemat space pada Linux. Caranya adalah sebagai berikut :

1. Unduh semua library yang dibutuhkan program yang ingin di instal. Lalu extract ke directory /tmp atau bisa juga membuat directory sendiri.
2. Lalu copy semua file yang yang ada di /tmp/usr/lib lalu paste ke directory /usr/lib. Sedangkan sisa file yang lain tidak perlu dicopy.
3. Untuk mengaktifkan dan otomatis membuat link ke versi terbaru ketikkan “ldconfig”

Di dalam Linux ukuran standard terdapat sekitar 50 program. Jika satu program membutuhkan rata-rata 10 library, maka terdapat 500 library. Jika satu library bisa kita managemen hemat 50% space, maka bisa disimpulakan Linux Anda akan bisa menghemat 50% space, yang semula linux memakan 2 giga, maka akan menjadi 1 Giga saja. Program tetap utuh tapi space lebih kecil dan hemat.

foto:/sukabiru.files.wordpress.com