Tulisan ini merupakan tanggapan atas tulisan Kusmayanto Kadiman, “Riset Dasar: Masih Bermanfaat atau Tidak?” . Salut kepada Pak Kusmayanto Kadiman. Dalam setumpuk kegiatan sebagai Menristek, beliau masih menyempatkan diri untuk menyusun pemikiran dalam tulisan yang berbobot, mengena dan patut disimak orang banyak. Naskah di bawah ini mungkin terlalu panjang untuk dimasukkan sebagai “comments”, sehingga lebih baik diajukan berbentuk tulisan tersendiri.

Secara ringkas, dapat ditekankan bahwa riset dasar sangat perlu bagi kehidupan sebuah bangsa. Beberapa argumentasinya dapat ditemukan dalam tulisan berikut.

Biaya

Salah satu alasan keengganan melakukan riset dasar ialah tingginya biaya yang dianggap tidak menghasilkan sesuatu yang konkrit. Jika ditelusuri lebih lanjut, mahalnya ongkos seringkali berhubungan dengan pengadaan peralatan tangguh yang mutakhir untuk keperluan eksperimentasi.
Namun apabila kita pandai-pandai memilih topik dan berstrategi, sesungguhnya terdapat peluang untuk bergiat dalam riset dasar secara lebih ekonomis. Misalnya memanfaatkan peralatan yang sudah ada, bekerjasama dengan institusi riset atau perguruan tinggi di negara lain yang memiliki jenis peralatan yang diperlukan.
Pekerjaan riset karenanya sangat bisa ditempuh, apalagi jika topiknya lebih mengarah pada yang teoretik, yang diasumsikan membutuhkan lebih sedikit peralatan. Sejauh pemantauan, beberapa peneliti kita telah menunjukkan keberhasilan dalam jalur ini.

Khas

Salah satu ukuran sukses penelitian ialah hasilnya dapat masuk sebagai publikasi dalam jurnal internasional, terutama jurnal yang bergengsi dan dipandang sebagai acuan di bidangnya. Sangat patut dihargai bahwa sejumlah ilmuwan Indonesia telah berhasil melakukannya.

Prestasi ke arah itu kiranya dapat meningkat dengan sekali lagi pandai-pandai memilih topik. Akan sangat bagus jika topiknya khas Indonesia sehingga memiliki daya saing yang tinggi terhadap ilmuwan mancanegara. Misalnya berkaitan dengan iklim (tropis lembab yang jarang ada di tempat lain), biologi (diversifikasi jenis/spesies di Nusantara yang bukan main hebatnya), astronomi (pengamatan dari daerah katulistiwa dan belahan bumi selatan), kebumian (kegiatan tektonik/vulkanik yang sangat sibuk) dan lain sebagainya.

Konkrit

Apabila yang ditunggu adalah barang yang bisa langsung dipakai dan dijual, memang bukan itu hasil riset dasar. Tetapi coba tengok beberapa target yang sungguh konkrit ini:

  • Reputasi di dunia internasional. Seperti diketahui, persaingan publikasi sungguh ketat dan berat, para ilmuwan ternama berebut kualitas dan tempat. Sukses di sini akan membuat kebanggaan dan percaya diri di lingkungan pergaulan ilmiah antarbangsa, sekaligus mempertinggi citra Indonesia.

  • Meskipun tidak harus diarahkan untuk suatu tujuan ekonomik, namun apabila riset dasar dan riset terapan boleh dilihat sebagai rantai linier seperti disugestikan oleh Pak Kus, maka hasil riset dasar niscaya bermanfaat guna menunjang usaha berikutnya yang strategik untuk negara kita seperti di bidang bio-energi, bio-kimia, geotermal.

  • Secara lebih luas, kegiatan ilmiah yang berhasil dapat menjadi sarana untuk “diplomasi ilmu”. Orang mengenal Nusantara antara lain lewat kesenian tradisional dan pariwisata. Jika pengenalan itu ditambah dengan reputasi dalam ilmu, nama Indonesia kiranya akan lebih membekas dalam otak, yang bisa menunjang mulusnya sikap para mitra asing dalam misalnya kontak perdagangan, pendekatan politik dan lain-lain. Sebagaimana dipahami, dalam lingkup yang luas orang memandang tinggi ilmu pengetahuan (lihat bawah).

Peradaban

Tata cara dalam aktivitas ilmu yang meliputi pengamatan, telaah, induksi, deduksi dan seringkali eksperimentasi, merupakan kegiatan yang bersifat “disinterested” (meminjam istilah dari Dr. Daoed Joesoef ketika menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), yang maksudnya murni ilmiah, tidak mengandung niat-niat tersembunyi atau kepentingan tertentu.

Secara umum, pengembangan ilmu pengetahuan dipandang sebagai sebuah cermin peradaban umat manusia. Memperoleh apresiasi tinggi dari banyak bangsa, oleh mereka sekalipun yang tidak berkecimpung atau tidak cakap dalam bidang tersebut.

Dengan demikian riset dasar di Tanah Air niscaya merupakan sebuah aktivitas penting untuk memajukan peradaban, menularkan tradisi dan sikap-sikap yang pantas, investasi untuk keterhormatan bangsa, imbangan bagi banyak praktek yang mengunggulkan uang.

Sangat layak apabila kegiatan riset dasar mendapat perhatian dan dukungan dari banyak pihak.