Pehobi film pasti ingin menikmati layar bioskop di rumah. Alasannya selain ekonomis, juga lebih praktis. Berikut secuplik panduan memilih layar TV yang pas buat kita.

Jika akhir tahun 1970-an yang menjadi trend di dunia pertelevisian adalah transformasi dari TV hitam putih ke TV warna, dimana baik stasiun TV maupun pemilik TV sama sama berusaha untuk melihat menyiarkan dan menerima gambar berwarna pada TVnya karena memang jauh lebih nyaman melihat TV berwarna daripada hitam putih.

Setelah itu teknologi TV tidak mengalami banyak perubahan mendasar dimana yang terjadi adalah beberapa perubahan yang tidak menuntut perubahan penyiaran TV sendiri dan umumnya hanya perubahan pada pesawat TV itu sendiri seperti peningkatan ukuran layar pesawat TV dan layar yang tadinya cembung menjadi layar datar. Sebenarnya perkembangan dalam teknologi penyiaran, namun perkembangan dalam bidang ini juga saling terkait dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Contohnya, perkembangan player yang tergantung sekali dengan media dimana jika anda hari ini memiliki sistem HD DVD yang mencakup TV layar datar HD, HD DVD / Blueray Player dan sound sistem HD, akan menjadi perjuangan tersendiri bagi anda jika ingin menikmati film – film dengan kualitas Full HD karena baik film Full HD seperti HD DVD maupun Blueray yang tersedia di pasaran masih sangat sedikit dan sekalipun ada harganyapun masih selangit.

Tulisan ini akan membatasi diri pada pembahasan TV layar datar secara populer dan realistis dengan situasi saat ini di Indonesia dan harapan penulis adalah setelah mebaca sedikit artikel ini para pembaca setidaknya dapat mendapatkan beberapa petimbangan praktis dalam membeli TV, khususnya dengan perkembangan TV layar datar baik LCD maupun plasma yang pelan-pelan sudah mulai menggantikan TV CRT (Cathode Ray Tube).

Sudah Tepat Membeli TV Layar Datar ?

Mirip dengan yang terjadi di dunia IT atau kalau mau tidak kalah sombong dapat dikatakan mendahului perkembangan di dunia IT. Terjadi perubahan yang cukup besar dalam teknologi monitor dimana teknologi TV yang puluhan tahun di dominasi oleh teknologi CRT pelan tapi pasti mulai digeser oleh TV layar datar yang memiliki kelebihan lebih tipis, lebih ringan, lebih tinggi resolusinya, tingkat radiasi relatif lebih rendah dan lebih hemat listrik tetapi dengan satu kelemahan, menyebabkan kanker alias kantong kering karena jauh lebih mahal. Kalau di dunia IT pengganti CRT adalah teknologi LCD, kalau di dunia TV layar datar ada dua teknologi yang bersaing dimana mulanya adalah teknologi Plasma dan disusul oleh teknologi LCD (Liquid Crystal Diode).

Kalau mau ditanyakan, apa beda CRT dengan LCD, secara teknis seperti yang diutarakan penulis diatas, yaitu lebih tipis, lebih ringan, lebih tinggi resolusinya dan lebih hemat listrik. Tetapi secara prinsip tidak ada bedanya dimana kedua-duanya berfungsi untuk melihat siaran TV, video atau main game.

Lalu kalau ditanyakan apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli TV layar datar, ada beberapa pertimbangan yang dapat dipikirkan. Jika anda memang merencanakan mengganti TV anda dan membeli TV dengan ukuran

Di dunia elektronik konsumer dimana barang yang fungsinya sama diproduksi oleh banyak merek, ada beberapa hal yang mempengaruhi harga jual barang elektronik, diantaranya adalah skala produksi dan persaingan. Jika suatu produk baru diperkenalkan, dapat dipastikan harganya mahal sekali karena skala produksinya masih kecil dan saingan masih sedikit sehingga produsen masih menikmati margin laba yang tinggi.

Sebagai gambaran TV Plasma 42” dengan resolusi standar pada tahun 2005 diluncurkan oleh LG Indonesia dengan harga US $ 6.000 atau > Rp. 50 juta. Tetapi, hari ini (2 tahun setelah Plasma mulai dijual di Indonesia) TV Plasma / LCD yang dapat dikatakan sudah matang teknologinya dengan spesifikasi jauh lebih tinggi dan sempurna serta memiliki beberapa fitur tambahan bisa di dapatkan dengan harga Rp. 11 juta atau harga 20 % dari saat pertama kali diluncurkan. Jika anda bertanya apakah harganya akan turun lagi ? Meskipun pertanyaan tersebut gampang-gampang sulit di jawab, tetapi diperkirakan harga sekitar Rp. 10 juta untuk TV layar lebar 42” sudah mendekati biaya produksinya dan sulit untuk ditekan lebih rendah lagi. Jika berpatokan dari harga LCD monitor, diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, rentang turunnya harga TV layar lebar 42” sudah makin sempit, paling maksimal 10 % karena sudah mencapai harga dasar produksinya.

Patokan yang penulis lakukan adalah dengan melihat harga TV layar datar 32“ hari ini berkisar antara 8 – 10 juta, dan TV 42“ memiliki range yang cukup lebar antara 11 juta s/d 20 juta. Jadi jika anda memiliki budget dan berminat pada TV layar lebar, harga saat ini untuk TV 42” sudah cukup ekonomis.

Pilih Plasma atau LCD ?

Sebenarnya untuk layar datar berukuran “jumbo” yang pertama muncul adalah TV Plasma dengan harga yang aujubileh US $ 6.000 untuk 42”. Walaupun pelan-pelan harganya turun, tetapi penurunan harga TV plasma yang paling kentara terjadi adalah sejak mendapatkan saingan ketat dari TV LCD layar lebar. Jadi secara tidak langsung LCD berjasa memberikan alternatif pengganti plasma dan hebatnya karena LCD awalnya banyak digunakan sebagai monitor di dunia IT dan persaingan di dunia IT sangat kompetitif sehingga konsumen menjadi pihak yang diuntungkan. “Kebiasaan” ini dibawa juga ke dunia TV layar lebar (konsumer) sehingga mau tidak mau TV plasma harus ikut turun harga, jika tidak mau menjadi “kenangan terindah”.

Keunggulan Plasma :

  • Warna hitam yang tegas.

  • Tidak terjadi blur (gambar kabur) pada gerakan yang cepat sehingga cocok untuk film aksi dan olahraga.


  • Sudut pandang plasma juga lebih baik dibandingkan LCD dimana jika ditonton pada sudut yang terlalu tajam LCD akan agak kabur.

  • Plasma keluaran terakhir berusaha menyaingi LCD TV dalam hal resolusi dimana beberapa vendor sudah mengeluarkan plasma full HD tetapi harganya masih tinggi dibandingkan dengan LCD TV.

Keunggulan LCD :

  • Layar LCD tidak mengkilap seperti Plasma yang megkilat seperti kaca menyebabkan pantulan yang mengganggu dari jendela dan lampu. Plasma lebih nyaman dilihat di ruangan gelap atau dengan pencahayaan khusus.

  • Burn in, plasma juga memiliki kelemahan burn in, dimana jika menampilkan satu gambar yang sama untuk jangka waktu panjang seperti logo TV, game, pesan berjalan (ticker) akan mengakibatkan bekas terbakar dilayar yang mengganggu. Hal ini sudah disadari dan coba diatasi oleh beberapa produsen plasma.


  • Plasma lebih berat dari LCD TV (walaupun bukan berfungsi sebagai barbel untuk fitness, tetapi hal ini perlu menjadi perhatian jika anda bermaksud menggantungkan TV layar lebar anda di dinding).

  • Resolusi, satu hal yang menurut penulis cukup penting adalah dengan harga yang sama, LCD TV memiliki resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan plasma sehingga dapat memberikan tampilan gambar yang lebih tajam. Hal ini menyebabkan LCD TV sangat cocok untuk untuk permainan video game resolusi tinggi, monitor komputer dan melihat hasil foto digital.

  • Kelemahan LCD dalam blur (gambar kabur) untuk gerakan cepat juga mulai diperbaiki sehingga cukup nyaman untuk menonton sajian olahraga atau film action yang bergerak cepat.

Vendor yang memfokuskan diri dan memiliki keunggulan dalam teknologi plasma adalah Pioneer dan Panasonic, sedangkan vendor yang menonjol dalam teknologi LCD TV adalah Sony. Menurut pengamatan penulis, pada saat ini pertempuran sementara dimenangkan oleh LCD TV karena dengan harga yang sama, LCD TV memiliki resolusi yang lebih tinggi dan terlihat nyata ketika dibandingkan head to head.

Full HD, Apakah Perlu ?

Saat ini, LCD TV yang beredar di Indonesia umumnya memiliki resolusi 1.366 X 768 pixel dan biasa disebut HD Ready, sedangkan Full HD yang mulai di gembar gemborkan oleh produsen TV adalah TV dengan resolusi 1920 X 1080 pixel. Jika anda melihat angka dan disuruh memilih tentunya siapapun akan memilih Full HD yang saat ini tergolong produk premium dengan harga rata-rata > Rp. 16 juta untuk ukuran > 40”. Bandingkan dengan TV HD Ready merek Korea yang di bandrol dengan harga mulai dari Rp. 10 juta.

Syarat untuk menonton Full HDTV adalah :

  • TV nya sudah Full HD – 1080p
  • Siarannya sudah Full HD, atau
  • Playernya sudah mampu memainkan Full HD danfilmnya sudah Full HD

Jadi jika kita memiliki TV Full HD 1.080p dan mengharapkan menonton siaran TV Full HD, asal tahu saja bahwa di dunia ini sekalipun belum ada standar broadcast yang menyiarkan siaran Full HD (1080p). Standar penyiaran dunia yang ada pada saat ini adalah 1080i (CBS dan NBC), ABC dan Fox lebih rendah lagi 720p (1280 X 720). Mau tahu resolusi DVD player kita ? 720 X 480 (NTSC) atau 720 X 576 (PAL).

Jadi kita bisa memperkirakan sekarang ada dimana resolusi broadcast TV di Indonesia dan kira-kira kapan ada siaran Full HD di Indonesia sehingga dapat anda nikmati di TV Full HD yang anda beli. Mungkin sampai TV Full HD yang anda beli sekarang rusak dan anda ganti TV barupun, siaran Full HD tersebut belum tersedia di Indonesia.

Maaf jika informasi ini terkesan pesimistis tetapi penulis berusaha memberikan informasi yang realistis dalam decision making anda membeli TV layar lebar yang efisien. Mengharapkan TV satelit (pay TV) untuk menyairkan siaran Full HD ? Asal anda tahu, siaran Full HD membutuhkan lebar frekuensi 3 – 5 kali SDTV (Standar Definition TV) yang sekarang digunakan. Jika satelit digunakan untuk menyiarkan Full HD, maka otomatis saluran yang bisa dipancarkannya menjadi berkurang dan hal tersebut berarti harga berlangganan setiap bulan harus dinaikkan atau jumlah channel siarannya dikurangi.

Ada yang tertarik ?

Satu hal lagi yang perlu anda beritahukan kepada salesman TV layar datar tersebut jika masih ngotot membujuk anda membeli TV layar datar Full HD. Minta berikan bukti perbedaan pixel antara 1080p dengan 720p. Pada TV 42”, mata manusia normal akan sangat sulit membedakan perbedaan pixel 1080p dengan 720p, kecuali pada layar sangat besar seperti 70”.

Satu hal lagi. seandainya terjadi suatu revolusi besar pada dunia broadcasting dan seluruh siaran menjadi Full HD atau harga Blue Ray dan HD DVD player menjadi semurah DVD player dan mendadak film-film Full HD menjadi semurah film DVD dan semua film tersedia dalam format Full HD. TV Layar Datar HD Ready yang anda beli masih bisa anda gunakan untuk menonton film-film tersebut.

Catatan :

Artikel ini dibuat berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis dalam dalam perjalanan mencari TV Layar Datar yang “Value for Money” berdasarkan sumber-sumber independen dan terpercaya. Tulisan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan penulis dan pembaca. Jika ada kesalahan atau ke kurang akuratan data, penulis berterimakasih jika ada pembaca yang ingin berdiskusi dan memperbaiki tulisan ini.